Senin, Desember 01, 2008

Krisis Global

Krisis global dunia tentunya sangat berpengaruh pada sektor pertanian khususnya karet dan kelapa sawit.
Harga yang di tingkat petani terasa sangat mencekik. Diharapkan pemerintah Indonesia dapat mengambil langkah secepatnya guna membantu para petani kita. Sudah banyak petani kita khususnya di Lampung yang stress dengan harga karet dan kelapa sawit sekarang ini.

Kamis, November 20, 2008

Pusat Penelitian Kelapa Sawit

PPKS menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga di dalam dan di luar negeri, seperti universitas, PTP Nusantara, dan PT Perkebunan Swasta, BIOTROP, lembaga penelitian lain di bawah LRPI atau Badan Litbang Pertanian, PT. Indofood, ISOPB (International Society of Oil Palm Breeders), ISOPA (International Society of Oil Palm Agronomist), CIRAD (Perancis), Unilever (Inggris), Universitas Gottingen (Jerman) dan Australia untuk penelitian gulma. PPKS membuka diri untuk bekerjasama dengan semua pihak demi kemajuan industri kelapa sawit Indonesia.

Senin, November 17, 2008

Budidaya Jarak Pagar

PRASYARAT TUMBUH TANAMAN JARAK PAGAR

Daerah Penyebaran
Tanaman Jarak Pagar penyebabarannya terletak antara 30º LS sampai 52º LU. Tinggi tempat yang optimal adalah 300 – 800 meter dari permukaan laut
Suhu
Untuk menghasilkan buah yang baik diperlukan iklim yang kering dan panas, terutama pada saat berbunga dan berbuah. Suhu optimal adalah berkisar 20º C sampai dengan 26º C
Kelembaban
Kelembaban yang yang terlalu tinggi akan mendorong berkembangnya penyakit (Bakteri) dan tumbuhnya jamur serta cendawan.
Penyinaran
Tanaman Jarak Pagar tergolong tanaman hari panjang yaitu memerlukan sinar matahari yang langsung dan terus menerus sepanjang hari. Sehingga tanaman Jarak Pagar tidak boleh terlindung tanaman lainnya.
Curah Hujan
Curah hujan yang optimal 700 – 1200 mm per tahun yang tersebar
selama 4 – 6 bulan yaitu pada saat tanam. Pada saat berbunga dan berbuah membutuhkan bulan kering minimal 3 bulan.
Tanah
Tanaman Jarak Pagar akan tumbuh baik di tanah lempung berpasir dan mempunyai pH 5 – 6,5. Tanaman Jarak Pagar sangat peka terhadap genangan air oleh karena itu Drainase harus diperhatikan dengan baik.


TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR

1. PERSIAPAN LAHAN DAN PENANAMAN
Pengolahan Tanah
Karena sistem perakarannya banyak, diperlukan pengolahan tanah yang dalam supaya perakaran dapat mencapai persediaan air di dalam tanah pada waktu muslin kering. Dilakukan pembajakan guna memutuskan akar-akar gulma dan memecah bongkahan-bongkahan tanah serta meratakannya.
Saluran Drainase
Untuk menghindari genangan air yang dapai mengganggu perakaran sangat perlu dibuatkan drainase atau saluran air.
Jarak tanam
Jarak tanam yang baik dan optimal adalah 2 meter x 2 meter sehingga didapat popolasi per herktar lebih kurang 2500 tanaman.
Penanaman
Benih sebelum ditanam dicelupkan pada insektisida guna menghindari serangan hama pada awal pertumbuhan. Selanjutnya tanah dilubang sedalam ±3 cm, setiap lubang ditanam 2 butir benih lalu ditutup tanah kembali.
Penyulaman
Dilakukan setelah umur ±1 minggu agar pertumbuhan dapat seragam
Penjarangan
Dilakukan pada umur 2 minggu dengan meninggalkan 1 pohon yang paling baik pertumbuhannya.
Kebutuhan Benih
Untuk satu hektar diperlukan benih ±2kg dengan asumsi berat 100 biji jarak 78gram.

2. PEMELIHARAAN
Penyiangan
Dilakukan pada umur 1 bulan dan di ulang menurut keadaan
Pembubunan
Dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan pengairan (bila perlu) serta pembuatan drainase.
Pemupukan
Pemupukan dapat diberikan dua kali yaitu pada saat tanam dan setelah tanaman berumur 3 – 4 minggu. Dipakai sistim Hara berimbang (NPK) dosis pemakaian per Ha 200 kg Urea, 100 kg TSP, 50 kg KCL
Pemangkasan
Bertujuan untuk memperoleh cabang banyak sehingga produksi bertambah, dilakukan saat ketinggian 30 cm atau 1 bulan sesudah tanam, sebelum pemupukan kedua dilakukan, dipangkas pucuknya dengan 2 daun dibawahnya.
Pengamatan dan Penanggulangan Hama
Perlu dilakukan sedini mungkin lebih kurang umur 20 hari secara berkala terhadap hama Prodenta SP, Achea SP, Heliothis SP, Helopelthis SP.
Untuk penanggulangannya dapat dilakukan dengan cara preventif yaitu dengan mencelupkan benih kedalam larutan insektisida dan fungisida.

3. PANEN
Setiap tandan buah masaknya tidak serentak, buah biasa dipanen apabila sudah kering 60 – 70% atau buah kering lebih banyak dari buah hijau.
Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tandan dengan pisau atau gunting yang tajam supaya tidak merusak pohon / cabang lainnya. Tandan-tandan tersebut lalu dijemur dengan sering di bolak balik dan buah akan pecah, biji terlepas sendiri setelah 2 – 3 hari. Biji dan buah dipisahkan dengan cara ditampi kemudian biji dijemur lagi hingga kering.

4. STANDAR MUTU
Standar Mutu yang baik dari biji Jarak Pagar adalah : Kadar minyak minimum 45%, kadar air maksimum 6%, kadar kotoran maksimum 2%, biji rusak maksimum 3% dan dikemas dalam karung goni tertutup rapat.

Kemitraan

KONSEP DASAR PROGRAM

Pada intinya konsep dasar dari Program Budidaya Tanaman Jarak Pagar ini adalah sebagai berikut :
1. Konsep Pemanfaatan Lahan
Pemanfaatan lahan kosong lahan kosong / tidur yang kurang produktif menjadi lebih produktif, sehingga dapat dimanfaatan oleh masyarakat sekitar dengan cara ditanami tanaman Jarak Pagar dan diharapkan mempunyal nilai ekonomi.
2. Konsep Kemitraan
Terjadinya kerja sama kemitraan antara para pemilik lahan kosong / lahan tidur dengan pihak Perusahaan dalam hal pemanfaatan lahan kosong tersebut untuk budidaya tanaman Jarak Pagar, sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan dan tarap hidup masyarakat sekitar (petani). Adapun konsep kemitraan yang akan diterapkan adalah Konsep Perkebunan Plasma, dimana pihak Perusahaan (CV. Tunas Jaya) membentuk pola kerja sama kemitraan dengan para pemiiik lahan tidur / lahan kosong (petani) dalam Wadah Koperasi. Petani semacam ini berperan sebagai Petani Plasma, sedangkan pihak Perusahaan sebagai lnti.
3. Konsep Sosial Kemanusiaan
Menyediakan lapangan pekerjaan baru di sektor pertanian dan sub sektor perkebunan sehingga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran, kemiskinan serta meningkatkan tarap hidup masyarakat sekitarnya, terutama di wilayah pedesaan (masyarakat pedesaan / petani pedesaan).

SISTIM KOORDINASI DAN PEMANTAUAN LAPANGAN

Dengan areal pertanian yang cukup luas dan terpencar di beberapa lokasi, maka diperlukan Sistim Koordinasi dan Pemantauan di lapangan yang tepat dan optimal, sehingga jika ada kendala di lapangan, maka pihak Perusahaan (CV. Tunas Jaya) akan dapat segera bertindak, memantau dan membantu mencarikan pemecahannya.
Adapun hal-hal pokok yang berkaitan dengan Sistim Koordinasi dan
Pemantauan antara lain sebagai berikut :
1. Subsidi Perusahaan
Sebagai langkah awal dari proyek ini, pihak Perusahaan (CV. Tunas Jaya) akan memberikan Bibit Jarak Pagar, Pupuk dan Biaya Operasional (Pengolahan Lahan dan Pemeliharaan), selama menunggu panen pertama, yaitu sekitar 8 bulan, sampai tanaman Jarak Pagar yang ditanamnya berbuah dan siap panen. Bantuan ini berupa pinjaman lunak yang akan diberikan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan petani selama menunggu sampai masa panen hal ini dimaksudkan untuk :
• Membantu petani dalam hal biaya hidup sehingga petani mendapatkan hasil kerja di lahannya sendiri.
• Menghindari tingkat kerugian dari petani jika suatu hari terjadi gagal panen maka pihak petani tidak akan menanggung beban apa-apa, kecuali hanya waktu dan tenaga.
• Memberi kepercayaan kepada pihak petani bahwa program ini bukan permainan dan mempunyai maksud lain yang sifatnya akan merugikan masyarakat petani, akan tetapi semata-mata ingin membantu dalam pemanfaat lahan kosong / lahan tidur serta diharapkan kedepannya dapat berdampak pada peningkatan pendapatan para petani.
2. Penampungan Hasil Produksi
Pada proyek ini pihak Perusahaan (CV. Tunas Jaya) mencoba mencari dan menyediakan pasar hasil budidaya tanaman Jarak Pagar ini, sebagai langkah kongkrit pihak Perusahaan (CV. Tunas Jaya) akan menanpung dan membeli seluruh hasil panen / produksi Jarak Pagar tersebut, hal ini bertujuan untuk :
• Memotivasi para petani yang sudah trauma dengan kejadian-kejadian sebelumnya, bahkan banyak diantaranya yang mengalami gulung tikar, semua ini terjadi karena hasil panen mereka hanya dibeli dengan harga sangat rendah, bahkan ada sebagian petani yang memilih tidak memanen hasil taninya sampai busuk di kebun, karena mereka berpikir biaya / ongkos memanen lebih besar dibandingkan dengan harga jualnya.
• Menghindari dan memerangi tengkulak-tengkulak hasil pertanian yang bertujuan mengeruk keuntungan sendiri tanpa memikirkan nasib petani yang makin terpuruk, padahal dari segi waktu dan tenaga mereka sudah berkorban banyak, tetapi mereka hanya merasakan hasilnya sangat minim dibanding tengkulak yang hanya bermodalkan uang.
Dari kedua hal pokok di atas, pihak Perusahaan (CV. Tunas Jaya) merasa perlu untuk menerapkan sistim koordinasi dan pemantauan di lapangan. Untuk menerapkan sistim ini pihak Perusahaan (CV. Tunas Jaya) Akan bekerja sama dengan “Koperasi” sebagai wadah petani yang akan membantu dalam hal penyediaan kebutuhan masyarakat petani serta penyaluran bantuan modal dan penampungan hasil.
3. Unit Koperasi
Koperasi dapat di bentuk oleh para petani atau memang Koperasi tersebut sudah berdiri dan aktif. Koperasi tersebut akan sangat membantu dalam setiap kegiatan usaha tani. Petani akan langsung mendapatkan bantuan modal melalui Rekening masing-masing petani yang akan di atur penyalurannya oleh Koperasi. Disamping itu Koperasi juga akan menyediakan kebutuhan para petani baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan usaha tani.
4. Kelompok Tani
Para petani juga akan membentuk kelompok-kelompok tani, dimana setiap kelompok tani akan beranggotakan lebih kurang 20 orang petani dengan keluasan lahan lebih kurang 20 - 40 hektar. Setiap kelompok tani akan dipimpin oleh seorang Ketua Kelompok Tani yang akan sangat membantu dalam hal koordinasi dan informasi. Ketua Kelompok Tani dan anggotanya harus berperan aktif dalam segala hal terutama dalam menyerap informasi sehingga diharapkan hasil produksi tanaman dapat maksimal.


MISI DAN VISI PROYEK

MISI dari proyek Budidaya Tanaman Jarak Pagar ini adalah Misi Bisnis Berlandaskan Sosial dan Kemanusiaan, misi yang dimaksud meliputi:
1. Menciptakan dan menyediakan lapangan kerja baru di sektor pertanian, terutama di daerah pedesaan.
2. Memberikan kesempatan bagi para petani miskin meningkatkan tarap hidupnya dari sektor pertanian yang selama ini sudah mereka tekuni, tapi belum bisa meningkatkan tarap hidupnya, karena adanya permainan pasar yang tidak sehat. Dengan proyek ini petani tersebut akan termotivasi dan lebih percaya diri serta bangga menjadi seorang petani sekaligus menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri, bukan sebaliknya justru jadi petani penggarap lahan orang lain yang pemiliknya bukan penduduk asli daerah tersebut
3. Mengurangi, menghindari dan mencegah penjualan lahan produktif dan atau tidak produktif, yang disebabkan oleh faktor keterpaksaan karena kesulitan ekonomi, keadaan ini sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang mempunyai kekuatan dana, tanpa memberikan pemecahan lebih dahulu, atau oleh sebab lain yang lebih ekstrim, seperti karena diintimidasi dan dipaksa, atau ditekan oleh pihak-pihak yang ingin menguasai lahan-lahan penduduk untuk kepentingan pribadi atau golongan semata.
Proyek Budidaya Tanaman Jarak Pagar ini juga mempunyai VISI kedepan, yakni
sebagai berikut :
1. Terciptanya ekonomi kerakyatan yang kokoh dan solid, sehingga diharapkan akan dapat mengurangi beban subsidi pemerintah.
2. Berkurangnya angka pengangguran, terutama di daerah sekitar proyek ini atau di daerah pedesaan, hal ini berdampak terhadap Angka Krimina!itas di masyarakat diharapkan akan menurun, sehingga akan meningkatkan stabilitas keamanan, minimal di daerah sekitar lokasi proyek. Disamping itu Angka Urbanisasi Penduduk dari desa ke kota-kota besar berkurang, sehingga konsentrasi penumpukan penduduk di kota-kota besar dapat dikurangi dan penyebaran penduduk akan lebih merata
3. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan devisa negara dikemudian hari.


MANFAAT DAN DAMPAK PROYEK

Keberadaan dan terlaksananya proyek budidaya tanaman Jarak Pagar ini sangat bermanfaat dan dapat berdampak positif di masyarakat, baik Dampak Sosial, Dampak Ekonomi, Dampak Politik maupun Dampak Lingkungan.
A. Dampak Sosial
Masyarakat dapat bersosialisasi satu dengan yang lainnya dalam hal pemanfaatan dan pengolahan lahan tidur / lahan tidak produktif, sehingga secara tidak langsung akan terjadi interaksi diantara mereka, baik orang per orang (antar petani) maupun antar kelompok tani yang satu dengan kelompok tani yang lainnya.
B. Dampak Ekonomi
Pendapatan masyarakat (petani / kelompok tani) akan meningkat, sehingga kesejahteraan masyarakat lebih mudah tercapai.
C. Dampak Politik
Masyarakat menjadi lebih bangga menjadi petani dan tuan rumah di daerahnya sendiri. Selain itu petani juga akan lebih tahu dan sadar akan adanya Politik Penguasaan Lahan oleh pihak yang akan berniat menguasai lahan-lahan masyarakat demi kepentingan sendiri dan golongan tertentu saja, sementara masyarakat asli/pribumi hanya menjadi penonton di daerah sendiri.
D. Dampak Lingkungan
Selain mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi proyek budidaya tanaman Jarak Pagar juga secara tidak langsung mendukung proyek penghijauan dan reboisasi di lahan-lahan gundul dan kritis, karena lahan tersebut jadi terawat dan hijau kembali akibat penanaman Jarak Pagar ini.
Manfaat langsung yang akan dirasakan oleh masyarakat petani dengan
adanya proyek budidaya tanaman Jarak Pagar ini adalah :
1. Masyarakat petani bangga dan akan termotivasi serta bergairah kembali untuk bekerja dan berusaha disektor pertanian dan peternakan.
2. Pendapatan masyarakat petani akan meningkat, sehingga kesejahteraan para petani pun akan meningkat pula.
3. Terciptanya lapangan kerja baru disektor pertanian terutama di daerah-daerah pedesaan.
4. Perekonomian dan pendapatan di daerah-daerah pedesaan akan meningkat, sehingga berpengaruh terhadap pembangunan otonomi daerah bersangkutan.

Minggu, November 16, 2008

Info Departemen Pertanian

Direktorat Jendral Perkebunan

Visi :
Terwujudnya agribisnis perkebunan yang produktif, efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat perkebunan secara berkeadilan.

Misi :
Meningkatkan pembangunan agribisnis perkebunan yangberkelanjutan melalui penerapan Good Agriculture Practicesda optimalisasi pemanfaatan sumberdaya secara efisien dan efektif;

Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia perkebunanyang memiliki kemampuan teknis dan berusaha serta mempunyai integrasi moral yang bersih dan peduli;

Meningkatkan akses terhadap informasi, teknologi,permodalan, sarana dan prasarana bagi masyarakat perkebunan;

Meningkatkan nilai tambah produk perkebunan di sentra-sentra produksi.
Tugas : Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perkebunan.

Fungsi :
Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perbenihan dan sarana produksi, budidaya serta perlindunganperkebunan;

Pelaksanaan kebijakan di bidang perbenihan dan sarana produksi, budidaya serta perlindungan perkebunan;

Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perbenihan dan sarana produksi budidaya serta perlindungan perkebunan;

Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan dan sarana produksi, budidaya serta perlindungan perkebunan;

Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.

Alamat :
Kantor Pusat Departemen Pertanian, Gedung C
Jln. Harsono R.M No.3 Ps Minggu Jakarta Selatan 12550, Kotak Pos 1060/JKT, 10010
Telepon : 021-7815485, Ext. 4220
Fax : 021-7815486, 4221

Selasa, November 11, 2008

CV. Tunas Jaya

Perusahaan yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan, yang didirikan oleh 3 orang yaitu Poniman (Direktur Utama) ; Nyinardi (Direktur Keuangan) ; Halimi (Direktur Operasional).
Jenis Usaha yang dikembangkan pada saat ini budidaya tanaman karet dan sawit, serta penyediaan bibit beberapa jenis tanaman.